Perumda Tirta Pakuan Terima Pinjaman Rp 64 Miliar, Dirut: Tingkatkan Kapasitas dan Produksi Air Bersih
EX-POSE, Bogor – Progres dan kemajuan pada peningkatan kapasitas dan produksi. Dalam pelayanan air bersih di Kota Bogor terus di maksimalkan .
Bahkan kabar gembira saat ini, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor sudah mulai menggulirkan pembangunan dari dana pinjaman ke perbankan senilai Rp64 miliar.
Hal itu di lakukan setelah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyerahkan surat jaminan Pemerintah Pusat. Untuk mendukung penyediaan kredit investasi penyediaan air minum pada akhir pekan lalu.
“Jadi penyerahan surat jaminan Pemerintah Pusat dan perjanjian induk. Dalam rangka percepatan air minum di wilayah Kota Bogor di berikan langsung oleh Dirjen pengelolaan pembiayaan dan resiko, Sumitro. Ada tiga PDAM yang mendapatkan surat jaminan yaitu Kota Bogor, Palembang dan Lombok,” Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan kepada wartawan, di ruang kerjanya belum lama ini. pada Rabu (1/3/2023).
“Tiga ini totalnya sekitar Rp1 triliun tapi kalau Kota Bogor itu hanya Rp64 miliar yang kami pinjam,” tambahnya.
Rino melanjutkan, peruntukan dana pinjaman itu, sesuai rencana yang telah di sepakati oleh Kementerian PUPR. Kemenkeu dan Bank Jabar Banten (BJB) selaku pemberi kredit, salah satunya mengentaskan program di Cipinang Gading.
“Jadi nanti memiliki SPAM baru dari mulai intake, WTP, reservoar dan penunjang lainnya. Rencananya di Cipinang itu akan di bangun dua kali 50 liter per detik, tapi hari ini baru 50 liter per detik,” tuturnya.
Rino membeberkan, itu buat wilayah Mulyaharja sampai ke Bogor Nirwana Residance (BNR) dan sekitarnya. Pihaknya juga akan tata zona 6 yang selama ini belum beres. Kemudian di sana ada tambahan 50 liter sampai 100 meter per detik. Nanti, ke depannya Tirta Pakuan mulai menata wilayah Bogor Selatan. Karena di sana masih ada yang kekurangan air.
“Saat rapat dengan kelurahan Cikaret, kami akan menetaskan tentang ODF di sana bersama lurah dan Kepala Puskesmas Cikaret. Karena di sana sangat padat sekali penduduknya, dan ODFnya masih tinggi sekitar 1400-an rumah,” beber Rino.
“Jangan-jangan airnya juga sudah tidak layak di minum, tapi problemnya kami belum bisa memberikan layanan yang cukup baik. Misalnya katakan kekurangan air, kami hanya mengandalkan mata air Kota Batu dan Kabandungan. Nanti kedepannya di tambah 50 liter perdetik,” sambung Rino.
Di ketahui, pinjaman dana Rp64 miliar kepada perbankan dalam pengembangan bisnis Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor sudah mendapat izin dewan dan pemerintah setempat.
Dana pinjaman tersebut di arahkan untuk percepatan pengembangan bisnis. Dalam hal penyediaan air minum kepada warga perbatasan. Dan perbaikan pipa utama intuk mengatasi salah satu faktor kehilangan air pada layanan bisnisnya.
Penulis : Agus
Editor : Rieqhe
Berita Lain : Terima Banyak Aduan Soal Pinjol, DPRD Kota Bogor Siapkan Raperda